Sewaktu masih SD, saya dimasukkan dalam
les sekolah. Dalam les sekolah itu, saya diajarkan supaya bisa bersaing dengan
anak lainnya. Guru les saya akan memberikan hadiah bila ada diantara kami yang
berhasil mendapatkan juara 10 besar di dalam kelas. Hal itu tentu saja membuat
saya dan para murid lain yang masih berusia belia sangat semangat untuk
mendapatkan hadiah itu. Akan tetapi, selain hadiah itu, ada juga hukuman yang
bakal didapat bagi para murid jika mereka mendapatkan nilai dibawah rata-rata.
Hal tersebut tentu saja membuat kami para murid merasa takut akan hukuman yang
diberikan oleh guru les kami.
Hukuman lain yang tersedia dari guru les
adalah ketika hapalan teori yang dipelajari dalam kurun waktu tertentu belum
mencapai maksimal, maka kita akan diminta untuk berdiri satu kaki sambil
belajar atau mendapatkan pukulan rotan atau teriakan. Selain itu, saya sendiri
mendapatkan motivasi dari orang tua untuk mendapatkan juara 3 besar karena pada
saat itu jika saya mendapatkannya, maka saya akan dapat berlibur ke RRC.
Semua hal yang berupaya hadiah itu
membuat kita semua murid menjadi semangat dalam menjalaninya, akan tetapi pasti
ada hal juga yang membuat kita menjadi takut atau berusaha menghindari hal itu
supaya terjadi.
PEMBAHASAN :
Teori Skinner menggunakan 3 komponen
belajar : stimulus diskriminatif – respon – stimulus penguat.
Berdasarkan teori Skinner yang menggunakan
penguatan, penguatan terbagi atas 2 :
1.
Penguatan
positif
Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsif bahwa
frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).
Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado,
makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui,
bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).
Dalam kasus ini,
ketika saya mendapatkan juara 10 besar, maka saya akan mendapatkan reward. Hal
itu terjadi terus menerus ketika saya dan teman-teman lain saya berhasil
mencapai target. Stimulus diskriminatif itu adalah pesan dalam pemberian hadiah
jika kami bisa mendapatkan juara 10 besar, dan respon yang kami keluarkan
adalah belajar supaya kami bisa mendapatkan reward tersebut, sedangkan stimulus
penguatnya adalah reward itu sendiri.
Selain itu, saya
juga mendapatkan stimulus lebih dari orang tua saya, yang membuat saya
mengeluarkan respon yaitu belajar lebih giat dari biasanya supaya bisa
mendapatkan reward tersebut.
2.
Penguatan
negatif
Penguatan negatif, adalah
penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti
dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk
penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan
tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening
berkerut, muka kecewa dll).
Dalam kasus ini,
kami para murid berusaha untuk menghindari nilai di bawah standard dan
menghindari supaya terkena hukuman lain dari guru les kami, hal kami lakukan
ini adalah escape behaviour.
Adapun murid-murid yang terkena hukuman
karena penguatan negatif yang diberikan kurang efektif. Akan tetapi pemberian
hukuman atau punishment terkadang tidak sesuai karena hanya bersifat sementara.
0 komentar:
Posting Komentar